Sabtu, 23 Juni 2012

Islam Bagi Bangsa Indonesia




Salah satu faktor Kemajuan suatu bangsa adalah perkembangan atau peran dari generasi mudanya. Peran generasi muda sangat penting mengingat pemuda memiliki pemikiran yang kreatif dan segar serta memiliki semangat yang lebih menggebu-gebu. Pada era global saat ini banyak sekali peran generasi muda dalam pembangunan yang terasa begitu nyata manfaatnya. Untuk membentuk generasi muda sebagai khalifah dalam pembangunan era global ini selain dibutuhkan pendidikan secara formal yang bersifat duniawi, dibutuhkan pula pendidikan rohani sebagai bekal moral bagi generasi muda.

Moral bagi generasi muda ini sangatlah penting sebagai landasan bertindak, dan mengambil keputusan dalam pembangunan bangsa. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai tuntutan untuk membentuk kepribadian bangsa yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama pada masa perkembangan dunia yang senantiasa bersifat dinamis ini. Islam sebagai agama yang mengajarkan bertindak berdasarkan landasan Perintah Allah dan Rasul-Nya yang memegang prinsip penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan senantiasa berada dalam koridor pendidikan moral yang santun, taat, jujur, dan bertanggung jawab. Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan yang telah kita lakukan di dunia baik dan buruknya semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat nantinya. Oleh karena itu, peran pendidikan moral agama islam sangatlah penting dan berkontribusi besar dalam membentuk kepribadian bangsa menjadi pribadi yang senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip ajaran islam dalam setiap tindakan serta kebijakan umum suatu bangsa.

Dalam hal ini memang dibutuhkan peran penting dari lembaga pendidikan. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembankan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan olehnya. Dengan demikian, pendidikan pada dasarnya adalah usaha nyata dalam membentuk moralitas anak didik menjadi generasi bangsa yang tangguh adalah manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bermoral. Di tengah perubahan yang cepat ini, banyak sekali generasi yang kehilangan arah, kehilangan tempat berpijak dan melahirkan berbagai penyakit sosial lainya.

Di tengah-tengah situasi sosial-budaya seperti inilah generasi muda hidup dan bertarung melawan tantangannya. Disinilah pilihan-pilihan hidup terbuka, memilih jalan yang baik atau jalan yang buruk sangat terbuka. Kemampuan memilih inilah sangat ditentukan oleh bekal-bekal yang dimiliki mereka. Pendidikan memiliki peran penting dan strategis dalam membentuk mental remaja. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak". Hadits ini secara tegas menyatakan bahwa Allah mengutus Rasulullah SAW untuk menyempurnakan akhlak kita. Untuk menjalankan tugas ini, Allah memberikan tuntunan melalui wahyu yang disebut kitab suci. Islam sebagai agama moral sudah kaya akan konsep ketuhanan maupun kemanusiaan, konsep relasi yang sehat seperti tauhid, keadilan, persamaan, toleransi, sampai yang terkait dengan kebersihan. Konsep ini diturunkan dan disyariatkan adalah sebagai ajaran moral demi terciptanya relasi antara hubungan antar manusia maupun hubungan manusia dengan Allah SWT.

Pada era global saat ini Indonesia seakan sedang diracuni dengan kemaksiatan, baik generasi muda maupun para pemimpinnya. Generasi muda diracuni dengan pemikiran yang hura-hura, konsumtif, dan menghancurkan moral dengan konten-konten yang berbau zina. Sedangkan para pemimpinnya diracuni dengan tindakan korupsi, penyelewengan tanggung jawab dan juga kepemimpinan. Pengaruh asing terlihat begitu dominan dalam mengarahkan Indonesia semakin kearah yang tidak berkembang. Produk hasil karya anak negeri yang kita tahu sangat inovatif, bermanfaat, dan beragam kenyataannya tidak dapat berkembang karena moral para pemimpinnya yang tidak menghargai dan seakan membuat hasil karya anak negeri sengaja dikalahkan oleh produk asing. Moral agama islam tentu diperlukan oleh para pemuda dan pemimpin bangsa agar Indonesia tidak dijajah lagi oleh bangsa lain. Pemimpinnya harus menghilangkan pikiran korupsi dari kepala mereka, karena walaupun mereka bergelimang harta di dunia mereka hanya akan menikmati api neraka di akhirat nantinya. Begitu juga para pemudanya jika hanya mengedepankan hawa nafsu yang mereka dapat hanya kenikmatan di dunia saja dan penyesalan di kemudian hari.

Agenda pendidikan masa depan harus mulai mengutamakan pendidikan yang mampu menciptakan manusia bermoral, yaitu manusia yang mampu menggunakan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruknya sesuatu dengan berlandaskan nilai-nilai luhur, norma-norma agama, dan adat-istiadat dalam kehidupannya. Manusia yang mampu untuk berbuat baik, bermoral, disertai kemampuan untuk berinovasi, kreatif, produktif, dan mandiri. Apabila peserta didik Indonesia telah bermoral, maka mereka akan mampu mengikis ketamakan, kekasaran, kebrutalan, keangkuhan, dan ketergantungan pada orang lain. Anak-anak masa depan akan lebih beradab, bermoral dan terpuji sehingga mereka akan menjadikan manusia yang berdedikasi bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Mengingat pentingnya penanaman moral bagi peserta didik, ada beberapa usulan agenda pendidikan bermuatan moral yang harus segera direalisasikan: Pendidikan harus berdasarkan nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat bangsa yang bernilai luhur. Nilai-nilai ini ditanamkan (diinternalisasikan) ke dalam diri peserta didik harus secara komprehensif dan melekat dalam setiap mata pelajaran. Dalam setiap mata pelajaran seharusnya ada pesan nilai dan moral tersebut untuk kemudian dihayati dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.


Islam selalu mendorong umatnya untuk menggunakan akal dan menuntut ilmu pengetahuan, agar dengan demikian mereka dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dapat menyelami hakekat alam. Islam mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan. Karena menurut ajaran Islam, pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus dipenuhi untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Oleh karena itu untuk mencapai tingkat takwa atau manusia yang berkepribadian muslim menghendaki adanya pendidikan. Pendidikan itu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga sampai ketingkat yang dikehendaki Allah SWT. sendiri, yang sebenar-benarnya takwa, seperti firmannya dalam Surah Ali Imran: 102; “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.

Tujuan pendidikan Islam yang sejalan dengan misi Islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai tingkat akhlak al-karimah. Tujuan itu sama dan sebangun dengan target yang terkandung dalam tugas kenabian yang diemban oleh Rasul Allah SAW, yang terungkap dalam pernyataan beliau: “Sesung-guhnya aku diutus adalah untuk membimbing manusia mencapai akhlak yang mulia” (hadis). Faktor kemuliaan akhlak dalam pendidikan Islam dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan keberhasilan pendidikan, yang menurut pandangan Islam berfungsi menyiapkan manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang sejahtera di dunia dan kehidupan akhirat.


      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar