Salah satu faktor Kemajuan suatu bangsa adalah perkembangan atau peran
dari generasi mudanya. Peran generasi muda sangat penting mengingat pemuda memiliki
pemikiran yang kreatif dan segar serta memiliki semangat yang lebih
menggebu-gebu. Pada era global saat ini banyak sekali peran generasi muda dalam
pembangunan yang terasa begitu nyata manfaatnya. Untuk membentuk generasi muda
sebagai khalifah dalam pembangunan era global ini selain dibutuhkan pendidikan
secara formal yang bersifat duniawi, dibutuhkan pula pendidikan rohani
sebagai bekal moral bagi generasi muda.
Moral bagi generasi muda ini sangatlah penting sebagai landasan
bertindak, dan mengambil keputusan dalam pembangunan bangsa. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai tuntutan untuk membentuk kepribadian bangsa yang tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai agama pada masa perkembangan dunia yang
senantiasa bersifat dinamis ini. Islam sebagai agama yang mengajarkan bertindak
berdasarkan landasan Perintah Allah dan Rasul-Nya yang memegang prinsip
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan
senantiasa berada dalam koridor pendidikan moral yang santun, taat, jujur, dan
bertanggung jawab. Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan yang telah kita
lakukan di dunia baik dan buruknya semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat
nantinya. Oleh karena itu, peran pendidikan moral agama islam sangatlah penting
dan berkontribusi besar dalam membentuk kepribadian bangsa menjadi pribadi yang
senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip ajaran islam dalam setiap tindakan
serta kebijakan umum suatu bangsa.
Dalam hal ini memang dibutuhkan peran penting dari lembaga pendidikan.
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembankan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan olehnya. Dengan demikian, pendidikan pada dasarnya
adalah usaha nyata dalam membentuk moralitas anak didik menjadi generasi bangsa
yang tangguh adalah manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
bermoral. Di tengah perubahan yang cepat ini, banyak sekali generasi yang
kehilangan arah, kehilangan tempat berpijak dan melahirkan berbagai penyakit
sosial lainya.
Di
tengah-tengah situasi sosial-budaya seperti inilah generasi muda hidup dan
bertarung melawan tantangannya. Disinilah pilihan-pilihan hidup terbuka,
memilih jalan yang baik atau jalan yang buruk sangat terbuka. Kemampuan memilih
inilah sangat ditentukan oleh bekal-bekal yang dimiliki mereka. Pendidikan
memiliki peran penting dan strategis dalam membentuk mental remaja. Rasulullah
SAW bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak". Hadits
ini secara tegas menyatakan bahwa Allah mengutus Rasulullah SAW untuk
menyempurnakan akhlak kita. Untuk menjalankan tugas ini, Allah memberikan
tuntunan melalui wahyu yang disebut kitab suci. Islam sebagai agama moral sudah
kaya akan konsep ketuhanan maupun kemanusiaan, konsep relasi yang sehat seperti
tauhid, keadilan, persamaan, toleransi, sampai yang terkait dengan kebersihan.
Konsep ini diturunkan dan disyariatkan adalah sebagai ajaran moral demi
terciptanya relasi antara hubungan antar manusia maupun hubungan manusia dengan
Allah SWT.
Pada
era global saat ini Indonesia seakan sedang diracuni dengan kemaksiatan, baik
generasi muda maupun para pemimpinnya. Generasi muda diracuni dengan pemikiran
yang hura-hura, konsumtif, dan menghancurkan moral dengan konten-konten yang
berbau zina. Sedangkan para pemimpinnya diracuni dengan tindakan korupsi,
penyelewengan tanggung jawab dan juga kepemimpinan. Pengaruh asing terlihat
begitu dominan dalam mengarahkan Indonesia semakin kearah yang tidak
berkembang. Produk hasil karya anak negeri yang kita tahu sangat inovatif,
bermanfaat, dan beragam kenyataannya tidak dapat berkembang karena moral para
pemimpinnya yang tidak menghargai dan seakan membuat hasil karya anak negeri
sengaja dikalahkan oleh produk asing. Moral agama islam tentu diperlukan oleh
para pemuda dan pemimpin bangsa agar Indonesia tidak dijajah lagi oleh bangsa lain.
Pemimpinnya harus menghilangkan pikiran korupsi dari kepala mereka, karena
walaupun mereka bergelimang harta di dunia mereka hanya akan menikmati api
neraka di akhirat nantinya. Begitu juga para pemudanya jika hanya mengedepankan
hawa nafsu yang mereka dapat hanya kenikmatan di dunia saja dan penyesalan di
kemudian hari.
Agenda pendidikan masa depan harus
mulai mengutamakan pendidikan yang mampu menciptakan manusia bermoral, yaitu
manusia yang mampu menggunakan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan
buruknya sesuatu dengan berlandaskan nilai-nilai luhur, norma-norma agama, dan
adat-istiadat dalam kehidupannya. Manusia yang mampu untuk berbuat baik,
bermoral, disertai kemampuan untuk berinovasi, kreatif, produktif, dan mandiri.
Apabila peserta didik Indonesia telah bermoral, maka mereka akan mampu mengikis
ketamakan, kekasaran, kebrutalan, keangkuhan, dan ketergantungan pada orang
lain. Anak-anak masa depan akan lebih beradab, bermoral dan terpuji sehingga
mereka akan menjadikan manusia yang berdedikasi bagi kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
Mengingat pentingnya penanaman moral
bagi peserta didik, ada beberapa usulan agenda pendidikan bermuatan moral yang
harus segera direalisasikan: Pendidikan harus berdasarkan nilai-nilai agama,
budaya, dan adat istiadat bangsa yang bernilai luhur. Nilai-nilai ini
ditanamkan (diinternalisasikan) ke dalam diri peserta didik harus secara
komprehensif dan melekat dalam setiap mata pelajaran. Dalam setiap mata
pelajaran seharusnya ada pesan nilai dan moral tersebut untuk kemudian dihayati
dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Islam selalu mendorong umatnya untuk
menggunakan akal dan menuntut ilmu pengetahuan, agar dengan demikian mereka
dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dapat menyelami hakekat
alam. Islam mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan. Karena
menurut ajaran Islam, pendidikan adalah juga merupakan kebutuhan hidup manusia
yang mutlak harus dipenuhi untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia
dan akhirat.
Oleh karena itu untuk mencapai
tingkat takwa atau manusia yang berkepribadian muslim menghendaki adanya
pendidikan. Pendidikan itu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga sampai
ketingkat yang dikehendaki Allah SWT. sendiri, yang sebenar-benarnya takwa, seperti
firmannya dalam Surah Ali Imran: 102; “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.
Tujuan pendidikan Islam yang sejalan
dengan misi Islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga
mencapai tingkat akhlak al-karimah. Tujuan itu sama dan sebangun dengan target
yang terkandung dalam tugas kenabian yang diemban oleh Rasul Allah SAW, yang
terungkap dalam pernyataan beliau: “Sesung-guhnya aku diutus adalah untuk
membimbing manusia mencapai akhlak yang mulia” (hadis). Faktor kemuliaan akhlak
dalam pendidikan Islam dinilai sebagai faktor kunci dalam menentukan
keberhasilan pendidikan, yang menurut pandangan Islam berfungsi menyiapkan
manusia-manusia yang mampu menata kehidupan yang sejahtera di dunia dan
kehidupan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar